ASSALAMUALAIKUM DAN SALAM SEJAHTERA KEPADA SEMUA RAKAN-RAKAN...BERSAMA KITA MENGIMARAHKAN LAGI LAMAN INTERAKTIF PEMBIMBING RAKAN GURU INI...SEBARANG CADANGAN ATAU KOMEN...SILA TINGGALKAN DIRUANGAN CHAT YANG DISEDIAKAN...WASSALAM...


JANGAN PUTUS ASA



Kita semua pasti pernah mengalami kesusahan. Tak ada diantara kita yang tak pernah sedih, kecewa dan putus asa. Tapi kemudian janganlah larut dalam kesedihan,kekecewaa n dan putus asa, bangkitlah kembali. Semangat pantang menyerah dapat mengalahkan segalanya. Kalau kita melihat keatas,lantas mengukur musibah yang begitu besar yang kita rasakan, maka memang besar sekali musibah itu. Tapi kalau musibah yang menimpa kita itu kita lihat kebawah, ternyata kita masih boleh bersyukur, karena masih banyak orang yang lebih menderita dari diri kita. Kerana itulah, kepala ini janganlah selalu mendongak keatas. Itulah hikmah dari sujud yang kita lakukan. Kita sujud dengan cara melihat kebawah. Hanya orang yang suka melihat kebawah yang boleh bersyukur. Sebaliknya, orang yang senang melihat keatas biasanya sulit bersyukur. Salah satu hikmah bersujud adalah mengajak kita untuk menengok kebawah.


Ada dua respon terhadap kesusahan/kesedihan . Sama-sama ditimpa suatu persoalan yang sama, tetapi orang yang satu mengatakan “alhamdulillah”, sementara lainnya marah-marah kecewa. Inilah pentingnya keimanan. Tanpa keimanan, persoalan itu akan menjadi besar. Tapi dengan keimanan, sebesar apapun persoalan yang dihadapi, semuanya akan menjadi kecil. Orang yang beriman jatuhnya berkali-kali, tapi naiknya juga berkali-kali. Jatuh disatu tempat, akan diterima ditempat lain. Tapi orang yang lecewa, jatuh disatu tempat itu seperti masuk ke dalam Lumpur, sehingga takkan pernah naik kembali.

Ada juga yang mengalami kesusahan, tetapi mampu bangkit dan kembali seperti semula, bahkan bisa melebihi keadaan semula. Asalkan kita mau belajar dari kehidupan ini, kita takkan jatuh dilubang yang sama. Insya Allah selagi pernafasan kita masih keluar dan masuk, maka akan ada peluang untuk maju. Dalam Islam tidak dikenal istilah “istirahat”. Memang kita perlu istirahat didalam pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan otot dan otak, tetapi tidak ada istirahat untuk aktiviti yang memerlukan energi spiritual. Jika dilatih maka energi spiritual itu semakin matang , sehingga akan semakin kuat. Lihatlah para sufi, semakin mereka berumur, mereka semakin matang. Hal ini karena ia semakin dekat dengan Tuhan. Allah tidak pernah menimpakan kepada hamba-Nya apa-apa yang tidak sanggup di pikulnya. Semua itu sudah diukur oleh Allah. Kalau jiwa ini besar maka sebesar apapun persoalan yang dihadapi, semuanya itu akan tenggelam. Tapi kalau jiwa ini kecil, sekecil apapun persoalan itu, baginya akan terasa besar. Persoalannya kemudian adalah bagaimana membesarkan jiwa ini? Bagaimana agar jiwa ini tidak kerdil? Bagaimana melapangkan dada ini? Bagaimana agar dada ini tidak menjadi kecil?

Ibarat air didalam gelas yang awalnya bening, jika di tetesi setitis tinta hitam, maka secepat itu airnya berubah menjadi hitam. Tapi kalau airnya seluas samudera, jangankan setetes tinta, setangki tintapun takkan mampu mengubah warna air samudera. Begitu juga dengan diri kita. Kalau dada kita hanya sebesar gelas, ketika tersinggung sedikit saja, maka air muka kita menjadi merah padam atau hitam pekat. Tapi kalau dada kita seluas samudera, sebesar apapun permasalahan yang kita hadapi, kita akan selalu tenang menghadapinya, dan senantiasa optimis menghadapi segala persoalan hidup.


Adalah kesalahan besar jika kita berpikir dan meyakini bahwa kita takkan pernah menghadapi keterpurukan didalam kehidupan ini. Jika ada yang berpikiran bahwa ia akan selalu berhasil, cara berpikir seperti itu tidak realistis. Hal inilah yang menyebabkan seseorang mudah terserang stroke, karena membayangkan bahwa kehidupannya akan selalu berjalan sempurna. Seolah-olah kehidupan itu akan datar begitu-begitu saja, ataupun akan selalu naik mendaki. Tapi bagi yang berangggapan bahwa kehidupan ini fluctuate (selalu berubah naik turun), maka ketika hari ini mendapat kekecewaan maka ia yakin bahwa hari esok akan lain lagi kenyataannya.


Bagi orang yang beriman, jika dia mendapat suatu musibah, maka menurutnya itu adalah tanda bukti cinta Tuhan terhadapnya. . Sebaliknya, kalau ia mandapat nikmat, maka menurutnya itu adalah suatu cubaan dari Tuhan. Jadi, ia takkan pernah merasa mabuk atas adanya kemewahan, dan takkan pernah merasa kecewa atas adanya musibah yang menimpanya. Inilah yang dimaksud dengan al-faqir, yaitu selalu merasa fakir tak memiliki apa-apa dihadapan Allah..


Kita tidak perlu meratapi masa lampau karena tak ada gunanya. Kita harus melihat kedepan. Insya Allah orang yang mempunyai tujuan hidup, maka hidupnya akan optimis. Agama mengajarkan, orang yang bekerja separuh hati akan mengalami kelelahan hidup. Tapi orang yang bekerja dengan sepenuh hati, dia takkan pernah lelah. Kelelahan adalah tanda-tanda orang yang bekerja secara tidak ikhlas dan setengah hati.

Posted by Pembimbing Rakan Guru on Thursday, May 21, 2009
categories: edit post

0 comments

Post a Comment

Profile PRG...

My photo
Pembimbing Rakan Guru (PRG) mula ditubuhkan pada Julai 2008 di Institut Pendidikan Guru Malaysia (IPGM) Kampus Pendidikan Teknik KL. Tujuan PRG ditubuhkan adalah untuk berkhidmat dan membantu guru pelatih yang lain, terutama yang mempunyai masalah personal. Pembimbing Rakan guru akan di latih oleh pensyarah yang dilantik sebagai persiapan menjadi pembimbing muda yang bijak mendengar masalah rakannya dan bijak pula membantu menyelesaikan masalah itu. Antara faedah utama yang akan diperoleh oleh PRG ialah mereka sendiri akan belajar memahami dirinya sendiri (self awareness). Sebarang pertanyaan atau masalah boleh emailkan ke: pembimbingrakanguru@yahoo.com.

Jom CHATTING...


ShoutMix chat widget

jom JOIN DA GRUP...